Selasa, 25 Desember 2012

Sweet Escape to Yogyakarta

Jogjakarta, kota yang selalu saya rindukan dan favoritkan. Akhirnya kita bertemu sapa kembali di liburan yang serba dadakan dan mepet ini.

Pergi berdua dengan teman super sinis saya Desi, liburan ini benar-benar meninggalkan kesan yang sangat mendalam. Dengan menumpangi kereta Gaya Baru Malam, kita meluncur menuju Jogjakarta. Ini pertama kalinya kita menaiki gerbong kereta ekonomi AC. Kirain kayak apa ACnya, tau-taunya AC rumahan yang dipasang di gerbong. 


Kamis, 15 November 2012 jam 9 malam, kita sampai distasiun lempuyangan dan langsung cao menuju Hotel Puspita di Jalan Mayjen Sutoyo. Beruntung banget kita masih dapat hotel, berhubung long weekend , semua hotel bisa dipastikan penuh. Terimakasih kepada orang yang mengcancel booking-an nya :D

Jumat pagi, motor sewaan kita sudah sampai didepan hotel. Yup, kita memutuskan menyewa motor selama 3 hari untuk memudahkan  perpindahan. Murah loh, cukup 110ribu untuk 3 hari dengan mendapatkan fasilitas 2 helm dan 1 jas hujan. Plus dianter ke tempat kita. Semua infromasi hotel dan tempat penyewaan bisa dicari di yogyes.com

Jadi, kemana kita pergi di jumat pagi yang indah ini? Ke Pantai dong ah….
Menurut informasi yang sedang hangat di dunia maya, Yogyakarta punya pantai yang indah dan belum banyak dikunjungi didaerah Wonosari. So, kita memutuskan pergi ke pantai Sadranan dengan berbekal google maps. Kata google maps sih 60 KM jauhnya, so langsung aja kita cao menuju Wonosari lewat Gunung Kidul. Ternyata oh ternyata, 60 KM itu adalah hasil garis lurus peta di google, cuih. Akhirnya 2 cewe yang super kece ini bener-bener melewati gunung, lembah, gunung lagi, lembah lagi, baru lah ketemu lautan. Rasanya itu kayak di PHP-in gebetan, gak sampe-sampe2. Tapi rasa cape di PHP-in itu bener-beneer terbayar dan gak terasa sama sekali dengan pemandangan di perjalanan yang super indah dan angin yang menerpa kita disetiap jengkalnya.  Mungkin, kenikmatan tersebut gak akan terlalu terasa jika kita pergi naek mobil, bukan motor. Fyuuuhh. Daaaan ketika melihat lautan dari kejauhan, kita udah kayak orang yang gak pernah liat laut 50 tahun. Kebahagiannya udah kayak nemu calon suami. 


Nah, setelah berpuas diri di pantai, kita menuju Jogjakarta kembali. Namun di tengah jalan kita melihat ada Plang “Air Terjun” 10 KM. mumpung udah disini, akhirnya kita "yaudalah" cuman 10 km ini. Eh tau-taunya 10 KM itu adalah petunjuk untuk menemukan “Plang” Selanjutnya yang berisi 7 km lagi. Setelah 7 KM, ada plang lagi bertuliskan 5 KM, dan gak cukup sampai disitu PHP nya karena masih ada plang 3 KM lagi dan 1 KM lagi. Huahahhahaa. Di PHP-in Plang. Daaan ketika sampai disana, yaiya dong itu mah pancuran bukan air terjun. Dan lebih parahnya lagi pulangnya hujan badai. Kita akhirnya numpang di warung sambil ngereportin ibunya minta dibikinin popmie dan kopi. Untungnya si motor sewaan difasilitasi jas hujan yang ada dua kepala itu looh. Kalau kita pake, kayak ular naga panjangnya. Dan selama perjalan jauh itu sudah tidak terhuting topik pembicaraan dan lagu yang kami haturkan. 

Sabtu Pagi, dengan lelah yang masih sedikit tersisa, kita pergi ke Goa pindul. Tidak sejauh Sadranan, tapi yaaa tetap terhitung jauh. Melewati Gunung Kidul kembali. Disini kita benar-benar ketipu sama google Maps. Sebagai pengguna teknologi, kita percaya aja dong dengan si teknologi canggih itu. Tau-taunya kita lewat jalan setapak, sawah, jalan bebatuan, jalan rumah orang, dan disaat kita menemukan jalan yang cukup besar, kita bertemu dengan turis lain berjumlah 8 orang dari UII. Eh tau-taunya mereka juga korban google Maps. Jadi kita-kita ini, kaum-kaum urban korban google Maps. Namun, akhirnya ada bapak-bapak yang berbaik hati mengantarkan kita ke Goa Pindul. Pulangnya akhirnya kita melewati jalan yang benar sodara-sodara.


Objek wisata di sini ternyata bukan Cuma goa Pindul saja, ternyata ada juga jelajah sungai Oyo, dan cave tubing. Kita memilih paket Goa pindul dan jelajah sungai aja seharga 60 ribu. Worth it lah. Goanya bagus dan bisa dengan tenang melihat langit diatas ban. 


Sepulang dari Goa pindul, kita akhirnya memasuki acara utama, alasan kenapa teman saya mau ke Jogja. Mau nonton konser di Langgeng Art Foundation. Penampilan bottlesmoker, Frau, Belkastrelka, dan Seek Six Sick malam itu benar-benar gak bisa bikin move on. Argghhhhh I’ve got a sunshine, I’ve got a sunshine, I’ve got a sunshine in your eyes.

Minggu pagi, saatnya beli oleh-oleh di Marlioboro, beristirahat di hotel, dan kembali ke Jakarta dengan menumpangi Travel. Dan sejak saat itu, kami memutuskan gak akan pernah, GAK AKAN PERNAH, naik mobil ke Jogjakarta lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar