Minggu, 31 Juli 2011

Kuliner ke Bogor

Makan. Satu kata yang tidak bisa lepas dari tekim 07. Hari ini, gw, dhinda, alin, muthia, winda, ika, dan denov pergi ke bogor dengan niat (tentu saja) makan. Kita ber-7 naek kereta ke Bogor. Dengan berbekal pengetahuan hasil ciwi-ciwi, akhirnya kita memutuskan pergi ke macaroni panggang yang sudah terkenal di Bogor.

Dari stasiun bogor naek angkot 03, turun di Taman Kencana. Disana, kita pesan macaroni panggang biasa ukuran medium dengan harga Rp 55.000 dan lasagna gulung beef ukuran medium dengan harga 75.000. tanpa cincong lagi, macaroni panggang yang datang duluan, langsung habis dalam waktu 5 menit. Sejujurnya itu bukan macaroni terenak yang pernah saya makan, tetapi dengan harga segitu dengan ukuran yang cukup besar, itu lumayan. Sedangkan lasagna gulungnya menurut saya sangat enak, walaupun lasagna tersebut menurut saya adalah lasagna gulung yang sudah modifikasi agar cocok dengan lidah Indonesia. Ada telur dan sayuran didalamnya. Pas lasagna gulungnya dateng, ternyata sendoknya gak ada. Sontak ibu-ibu kosidahan beserta kedua manajernya ini mengorek-ngorek lasagna gulungnya pake garpu saking gak sabarnya. Daaan tanpa sadar mas-masnya dateng dengan muka plengo, bilang “ini sendoknya...” dengan logat jijik ngeliat lasagna yang udah gak karuan bentuknya. Oh iya, aqua disini pake botol gelas, lucu. Udah jarang yang kayak gini.

Setelah itu, kita pergi ke seberang ke tukang sosis. Letaknya pas diseberang macaroni panggang. Kita memesan 3 jenis sosis, yaitu keju, original, dan black pepper. Masing-masing harganya 9000. Sejujurnya yang enak cuman yang rasa keju, yang lainnya kayak sosis biasa.

Dari sosis, kita pergi ke sampingnya yaitu rumah cupcake. Disini banyak jenis cupcake dengan berbagai ukuran. Yang small harganya berkisar antara 4-6ribu sedangkan yang besar sekitar 15ribu. Kita memesan blueberry, blackforest, triple chocolate, chiz blueberry, strawberry, yogurt blueberry, dan yogurt mangga. Saya sarankan kalau mau beli, yang ukuran kecil saja. Rasanya masih enak dan gak enek. Kalau beli yang besar, kurang enak, teksturnya kurang lembut.

Dari komplek makanan tersebut, selanjutnya kita pergi ke gedung dalem di jalan Suryakencana. Dari macaroni panggang jalan sedikit ke jalan besar, nyebrang dan naek 08merah. Turun di depan kebun raya Bogor, bisa jalan kaki atau lanjut naek 02. Di gedung dalem kita beli asinan bogor seharga 14ribu. Kurang seger sih, tapi lumayan lah. Diseberangnya kita juga beli roti unyil seharag 2500 dapet 6 biji. Murah dan enak untuk harga segitu.

Selanjutnya kita jalan sedikiiit lagi ke Gang Aut. Disini sepanjang jalan makanan semua. Ada serabi duren, mie organik, es pala, lumpia basah, dan lain-lain. Karena udah ngantuk kekenyangan, kita gak lama di Gang Aut, dan segera memutuskan pulang. Dari gang aut naek 02 ke staisun Bogor, tapi gak semua 02 ke staisun, jadi harus ditanya dulu ke abangnya.

Bener-bener wisata kuliner. Fiuuuhh. Walau ada beberapa target yang gak jadi kita kunjungin kayak apple pie dan death by chocolate karena udah ada beberapa yang nyoba. Next time maybe.

Possessed (by a spirit)

Gak gak gak pernah. Gak gak gak kuat (7icon mode on). Tidak pernah sekalipun, terjadi kesurupan dirumah saya. sudah sering saya melihat nenek, sepupu, teman, yang mengalami hal tersebut. namun, sekali lagi bukan di rumah saya.

Seperti layaknya anak muda lainnya, adik saya ina barbeque-an bersama teman-temannya di halaman belakang rumah. Mengobrol, bercanda, tertawa hingga jam 1 malam. Ke-4 laki-laki di perkumpulan tersebut (sebut saja A,B, C, dan D), memutuskan pulang ke rumah masing-masing. Namun, tidak berapa lama kemudian, temen ina mendapat sms dari A untuk segera membuka pintu belakang rumah. Ladies di rumah pun panik, dan segera menuju ke belakang rumah. 4 cowo tersebut menggedor-gedor pintu dengan keras. Lalu, mereka semua masuk kerumah. Dan akhirnya si A dengan muka kusut, kepala pusing, menceritakan pengalamannya.

si A dan B berboncengan motor pergi duluan, ketika sapai di beloka, muncul perasaan aneh, dan melihat asap. Mengingat C dan D masih tertinggal, mereka pun memutuskan untuk menunggu di warung Bule Nia. Saat menunggu, perasaan si A makin menjadi-jadi. Saat memutar balik, ia melihat orang lebih tinggi dari pohon pisang, sedang menunduk. Lalu, dibelakang rumah, terdengar suara seperti getar hp tersebut oleh A,B,C, dan D. Seperti suara getar 100 HP, kalau kata B. Yak mereka masuk rumah, dan berakhirlah cerita tersebut.

Si A bercerita di ruang tengah, sedangkan ke-3 temannya duduk di pinggir kolam alam rumah. Tiba-tiba, si A keluar rumah, menelpon, dan kembali lagi kedalam. Ke-4 nya duduk dipinggir kolam. Lalu tiba-tiba mereka keluar. Si C menyebut-nyebut bahwa si A ribut mau keluar. mungkin takut diomelin ibunya, pikir saya. lalu tiba-tiba mereka masuk lagi kedalam dan duduk di pinggir kolam. Namun, mereka masuk dengan menggopoh si A. Air muka A sudah tidak enak, pandangan kosong. Benar-benar kosong. Hanya satu yang A mau, yaitu keluar. Tentu saja kami menolak dia keluar. tidak mungkin pulang jam 2 malam. Oleh karena itu, si B dan C selalu mencegah A untuk keluar. C berceritaa, si A seperti dipanggil-panggil untuk keluar. oleh karena itu, kita sebisa mungkin mencegah A keluar. Ada yang aneh. Tentu saja.

Beberapa menit kemudian, si B tiba-tiba menuju A dengan membawa sapu lidi, dipukul-pukul ke A dan berulang kali bertanya “mau kemana?”. A selalu berulang menjawab “mau keluar”. berulang kali B memukul A dengan sapulidi, dan berulang kali pula pertanyaan dan jawaban tersebut keluar. pertanyaan lainnya “mau ngapain keluar?”. si A menjawab “mau keluar”.

Lalu tiba-tiba si A minta kopi. Yak dan dengan pengalaman teh eni, nenek dara, teman saya yang kalo lagi kesurupan selaluuu minta kopi panas dan rokok (mungkin ngefans sama suzana), maka saya pikir ini udah terlampau aneh. Lalu kami memutuskan membangunkan ayah. Ayah keluar,

“kenapa?”

“mau keluar”.

“ayoo keluar...”

Setelah diluar, si A dipijet-pijet, dibacakan ayat-ayat Al-Quran , tahlil, syahadat, tiba-tiba si A lemes, jatuh. Dan berbicara “ngapain gw disini?”. Tentu saja semua menjawab “gak ngapa-ngapa”.

Selasa, 26 Juli 2011

Don't Worry For Being Alone......[at JRL]

Rasanya gak sah kalo cerita saya pergi sendirian ke Java Rocking Land (JRL) 2011 tidak didokumentasikan dalam bentuk tulisan. APA? SENDIRIAN? *lebay*. Berikut beberapa komentar, twit, serta sms dari teman2 saya:

"SENDIRI ci ke JRL? SENDIRI? SENDIRIII? gak ngerti lagi deh gw."
"ci lo ke JRL sendirian? dahsyat lo.."
"inget si uci kemaren sendirian di JRL, saluut"
"asik dah tante, sinih abang temenin..haha"
"kamu sendirian di jrl?"
"Gak krik krik ci?" "pasti lo nonton dibelakang ya?"
"ci, GILA, lo!" yang gw samber "iya emang gila"

yak itulah beberapa komentar yang saya ingat. statement2 tersebut membuat saya berpikir, emangnya salah ya nonton sendirian? sebegitunyakah?. ya, saya pikir memang sebegitunya, karena kalau bukan karena itu tiket tidak terjual, saya pun tidak akan pernah membayangkan pergi kesana sendirian, dari jam setengah 4 sampai jam 12 malam. ngapain ci? ngapain?.

Dari rumah, saya sudah mempersiapkan dan melihat jadwal, siapa saja yang akan saya tonton sehingga tidak terdapat ruang kosong dimana saya hanya terdiam dan tidak ada orang yang bisa diajak mengobrol. Perasaan takut krik krik sebelum saya datang, ternyata dijawab oleh penampilan dari leonardo ringo. Di lagunya "insecure" gw mulai berpikir "yak, gw kesini bukan untuk bersosialisasi, gw kesini buat nonton". Setelah itu pun semua terasa menyenangkan bagi saya dibandingkan naik tornado di dufan yang sudah tidak memberikan efek kesenangan ataupun ketakutan dalam diri saya.

pada kesimpulannya, setelah melalui proses tersebut, ternyata saya menikmati kesendirian saya. Namun terkadang tidak tertutup kemungkinan muncul pikiran-pikiran diotak mengenai pikiran-pikiran orang lain disana yang melihat saya sendirian. kalau sudah muncul pikiran seperti itu, biasanya saya akan duduk didekat orang yang duduk sendirian atau berdua, dan pura2 bahwa dia adalah teman saya. Hal lain yang dilakukan tentunya adalah mengobrol bersama security. *gak tau lagi deh pendapat orang lain yg baca ini ke gw".

yak ternyata setidaknya saya lebih menikmati tontonan yang disuguhkan walau sendiri, dibandingkan dengan orang-orang yang rame-rame, cuman duduk-duduk, cuman pindah makan, pindah ngetwit, dan pindah ngerokok disana. begitulah pikir saya. oh iya tidak lupa, saya selalu mencari sampel-sampel produk yang gratis, dari minuman sampe hand soap, jiwa ibu-ibu keluar, tapi lumayanlah.

semua itu terbayar dengan penampilan dari sarasvati, yang walau suaranya abis dan lebih banyak porsi untuk backing vocalnya, tetapi masih tetap membuat saya merinding. magrib-magrib, pas lagu bilur, dipanggung ada cewe muka nya putiihhh serem abis. dan pas story of peter, tiba-tiba ditengah kerumunan penonton munculah wanita belanda bergaun ungu berkeliaran dengan muka lebam. begitu pula dengan aksi kelelawar malam, pocong dan kunti berkeliaran dimana-mana, ikutan moshing pula, dan bisa tiba-tiba berdiam diri di sudut2 panggung atau kerumuan penonton. yak mungkin orang disitu ngeliat saya, berpikiran ada ibu pengajian nyasar. at least gw masih apal lagu-lagunya. pas the milo manggung, ah gak ngerti lagi deh, rasanya pengen nyilet-nyilet. God bless, angsa & serigala, dan lain-lain juga tak kalah serunya. dan pas cranberries, siapa bilang gw dibelakang, gw justru di depan, dapet batu pijakan pula. walau berebutan sama mas2 fotografer, tapi tetap wanita pemenangnya. uhuy, dan pas nonton cranberries gw gak sendirian, ada senior...walau berpisah, tapi saya tetap senang.

Entah kenapa, saya yakin gak semua orang kuat nonton konser sendirian, apalagi bukan solo konser seperti ini. Cobalah sekali-kali karena pengalaman itu tidak akan pernah terlupakan. namun, diakhir acara, saya berpikir akan lebih enak rasanya kalau kesini berdua dengan orang tersayang. entah mengapa. insecure.

Sabtu, 16 Juli 2011

Train

I don’t care if you dont want to know what it is.....*

Ternyata, Shuffle ipod memilih lagu sarasvati yang indah tersebut sebagai teman dalam perjalanan ini. Perjalanan singkat dari rumah ke kampus. Memang saya tidak pernah bisa lepas dari yang namanya headset dan ipod. Rungsing. Itulah satu kata sifat yang paling bisa menjelaskan perasaan saya jika salah satu dari benda tersebut tidak ada di tas ransel saya, seperti layaknya handphone.

Jes jes jes ejes

Suara kereta commuter line juga menambah riuhnya suasana siang itu. Menemani alunan dari sarasvati.

Cause the time just want stop to understand....

kereta tak sepenuh biasanya, hanya beberapa orang yang mengisi gerbong ini. Wajah dari tiap penumpang bisa terlihat jelas walau mata ini sudah setengah terbuka karena kantuk. Lalu, pintu gerbong terbuka, mengangkut dan menurunkan setiap insan dari kereta.

Jes jes jes ejes

Tak lama, Kereta mulai berjalan kembali. Menuju tujuan lurus. Lalu, terlihat seorang pria menempati tempat duduk di seberang saya yang tadinya tak berpenghuni.

i’m scared to scared to believe what i want...

tanpa sengaja mata yang setengah terbuka ini tertuju pada keberadaan pria diseberang. Seketika, mata ini terbelalak, karena mengenal sesosok yang sedang tidur pulas tersebut. seketika pula, kantuk kalah dengan keberadaan sosok tersebut.

Wajahnya tidak tampan, tetapi garis rahangnya tegas. Dia memakai jeans dan kaos belel, tetapi saya tahu itu bermerk. Tas ransel besarnya diletakkan disamping tubuhnya yang kurus. Kulitnya yang terbakar matahari pun terlihat sangat menawan.

Saya mengenal orang itu. Salah. Ralat. Saya sangat mengenal orang itu sampai ke tulang rusuknya. Teman sejak smp, sma, hingga kuliah. Berbeda jurusan tetapi satu masih fakultas. Sangat dekat saat smp dan sma, tapi saya memilih menjauh ketika kuliah. Menjauh karena saya sadar sosok tersebut menjadi harapan palsu saya, menjadi angan-angan, dan sudah tidak bisa lagi menganggap ia sebagai teman. takut dengan kebenaran.

i'm shy to shy to tell the truth...

sebenarnya hampir tiap hari mata ini mencari sosoknya dikampus. Kadang beruntung, kadang tidak. Namun jika beruntung, kaki ini lebih memilih melengos dan pura-pura tidak melihat. Enggan menyapa. Antara takut dan malas. Takut jika dengan sedikit tindakan kecil tersebut, bisa menimbulkan dampak besar. Biasa menjadi tidak biasa. Rancu. Namun yang pasti, semakin sesak. Sesak karena apa saya pun tidak tahu. Tidak berani bertanya kepada hati apalagi dia. sudah 3 tahun tidak mengobrol, hanya sekedar bertegur sapa, tentu rasanya canggung.

I wanna know your feeling to clear this mess
I do believe there's no word to explain your heart

Sosok yang cupu dan pemalu saat smp tersebut mulai berubah ketika sma. Di sma ia mulai aktif berorganisasi, menjadi ketua klub fotografi, dan setia menjadi anggota karya ilmiah remaja. Di kampus, ia lebih aktif lagi berorganisasi. Oleh karen itu, dia punya banyak teman dan tergolong supel. Dia bukan anak gaul nan trendi,bukan juga aktivis ataupun murid berprestasi. Ia hanya sesosok pria biasa yang tegas, yang tidak bisa menyembunyikan sesuatu yang menjadi pertanyaan di otaknya. Salah, ia bilang salah. Benar, ia bilang benar. Suka, ia bilang suka. Jelek, ia bilang jelek. Ia juga bukan sosok yang sok “pria”. Dia tidak malu jika dulu saya yang membonceng dia ke sekolah. Namun, ternyata yang biasa tersebut menjadi tidak biasa.

I wanna know what you feel when i'm with you ?
Yes my heart beat can stop when i'm with you

sebentar lagi kereta sampai tujuan dan dia masih tertidur dengan lelapnya. Ingin rasanya membangunkan, tapi takut. Ingin menyapa, tapi takut juga. Bagaimana ini, bagaimana ini. Pertanyaan yang berulang-ulang diotak saya. bagaimana kalau ia bangun dan menyadari keberadaan saya. bagaimana kalau ia bangun, melihat saya, tapi sudah tidak mengenal saya lagi. Saya harus pergi ke gerbong sebelah sekarang. Harus. Tapi di hati ini ingin juga dia melihat sosok saya. ingin juga menyapa. Ingin juga ini. Ingin juga itu. Seribu pertanyaan dan spekulasi berkecamuk diotak saya.

I'm shy, so shy, yes shy, so shy.....

ipod ini masih terus mengulang lagu yang sama, masih mengalun lagu sarasvati yang sama, dan tanpa sadar kereta sudah sejengkal lagi sampai tujuan....

*******

“shit, gw ketinggalan kereta, musti nunggu kereta belakang deh"

Menit demi menit berlalu, kereta tak kunjung jua datang. Kesal dan ipod pun menjadi salah satu solusi. Lalu, shuffle ipod pun memilih “oh I never know” dari sarasvati. ia tidak suka lagu ini. Kenapa harus takut dan malu untuk mengungkapkan apa yang ada di otak. bilang saja apa susahnya.

I'm scared, too scared to believe what i want
I'm shy ,too shy to tell the truth

Namun, belum sempat untuk mengganti lagu ini, kereta pun datang. Pintu gerbong kereta berhenti tepat didepan ia menginjakan kaki di peron. Seketika peron terbuka, dia melihat sosok mungil yang sedang terpasang headset ditelinganya, yang tersibak oleh rambut kemerahan yang sedikit berantakan. Terlihat sekali ia sedang menahan kantuk di matanya. ia mengenal sosok itu. Sangat mengenal hingga ke tulang rusuknya.

I wanna know what you feel when i'm with you ?

Yes my heart beat can stop when i'm with you

Panik, panik , panik. Panik karena bertemu sosok yang tak ia di duga, dan memunculkan banyak pikiran di dalam otaknya. Gw pilih bangku yang mana ya? Disampingnya? Di depannya? Berdiri didepannya? Atau gerbong lain? Namun, sebelum ia mendapatkan jawaban atas pertanyaannya tersebut, pintu kereta nyaris saja tertutup, dan ia belum masuk kedalam kereta. Akhirnya tanpa pikir panjang, ia mengikuti intuisi kakinya dan duduk diseberang sosok mungil itu.

Karena saking paniknya. Akhirnya ia memilih pura-pura tidur, dan pura-pura tidak melihat sosok mungil temannya sejak smp tersebut. walau pura-pura tertidur, tapi hatinya bergetar, karena hati tidak bisa berbohong. Karena hatinya tau bahwa sosok mungil itu istimewa baginya. Seberapapun besar usaha otaknya untuk berpikir tidak seperti itu.

Sosok mungil diseberang tempat duduknya menurut dia adalah wanita paling super dan mandiri yang pernah ia temui. Wanita yang tidak terwarnai tetapi mewarnai dimanapun ia berada, di lingkungan apapun. Wanita cerdas yang boros. Yang doyan makan, dan tidak berpikir dua kali untuk pergi kerestoran manapun selagi dia ingin.

I wanna know our feeling to clear this mess
I do believe there's no word to explain our heart
I'm scared, don't be scared to believe what we want
I'm shy, don't be shy to tell the truth

Sesekali ia mengintip dan membuka setengah matanya yang pura-pura tidur. Banyak pikiran mulai berkecamuk di otaknya. Banyak pertanyaan pula yang timbul. Selama 3 tahun ini, ia selalu bertanya-tanya mengapa sosok mungil tersebut menjauh darinya. Mengapa susah sekali bertemu dengan sosok mungil tersebut, padahal satu kampus, bahkan satu fakultas. Saking susahnya, dulu ia berpikir untuk ikut banyak kegiatan, berharap bisa bertemu dalam satu kepanitiaan, dan bisa mengobrol seperti jaman sma dahulu. Tapi hingga saat ini, sekalipun tidak pernah. Dan lama kelamaan, tujuannya berorganisasi pun berubah, bukan karena dia, tetapi karena ia mahasiswa, yang menurutnya harus berkontribusi. Dan sampai saat ini pun, ia tak berani menghampiri, melempar batu dari jauh, atau bahakan sekedar untuk mengirimkan sms menanyakan kabar.

You never show me love that i want from you
I'm scared, so scared, yes scared, so scared

Dekat dengan sosok mungil itu didalam kereta, membuat ia tersadar bahwa ia takut. Takut meyakini perasaannya. Takut tersakiti. Takut tak terbalas. Ia benci lagu yang ia dengarkan sekarang. Seperti menelan ludah sendiri rasanya. Ia pun selama 3 tahun ini tidak bisa mengungkapkan perasaannya. Hanya untuk urusan ini dia tidak bisa blak-blakan. Hanya untuk urusan ini. Dan akhirnya ia mengerti mengapa ia sangat membenci lagu yang sedang ia dengarkan saat ini.

I'm shy, so shy, yes shy, so shy
You never let me know what i wanna be
You never show me love that i want from you
I'm scared, so scared, yes scared, so scared

Kereta sebentar lagi sampai tujuan. Panik, panik, panik. banyak pilihan diotaknya untuk menghilangkan rasa panik. pura-pura tidak melihat dan langsung turun, atau turun di stasiun berikutnya. Namun, disisi lain, ia ingin menyapa sosok mungil tersebut. ia ingin mengobrol atau sekedar basa-basi menanyakan kabarnya. Dan kereta pun tinggal selangkah lagi mencapai tujuan, dan ia belum menentukkan pilihannya.

*******


Kereta sudah sampai tujuan. Dua insan bergegas turun dengan masih meninggalkan kecamuk di otak mereka. Cepatnya kereta berhenti di stasiun untuk segera melaju lagi, membuat mereka tidak punya banyak pilihan, kecuali turun secepatnya di pintu terdekat. Satu pintu, pintu terdekat. Menuju peron stasiun.

Shuffle ipod pun merubah lagunya.

Aku dan kau berjuang dengan bahasa **

Melawan kebodohan yang terus berkuasa

Empat mata pun saling bertemu. Dengan segenap kekuatan, dibantu sedikit bahasa.

“eh ada dino, gak sadar deh. Hehe. Apa kabar?”

“ baik, hehe”

Aku dan kau berjuang dengan bahasa, Buat tinta mmbuka semua rahasia.
Dan kata-kata yang hilang terus mengejar.

Note:

1. * diambil dari lirik "oh i never know" Sarasvati

2. ** diambil dari lirik luky Annash "Bahasa"

3. Banyak kata-kata dan paragraf yang gw geli sendiri pas ngetik. karena ini bukan "saya" sekali. tetapi saya sangat menikmati menulis cerpen ece-ece ini. hahaha. emang lagi galau, pengen nulis, jadi keluarnya kayak gini deh.

4. Selama bikin ditemani oleh album nya Luky Annash. Alunan piano yang sederhana tapi mewah.

5. ini cerpen pertama saya loh, belum nemu judul yang pas.

Rabu, 13 Juli 2011

COD, Persepsi, keliling jakarta,

Kenapa? iya emang gak nyambung judulnya *halah*

COD? iya kalo lo anak kaskus di thread jual beli pasti istilah cod udah di luar otak, Cash on Delivery. Sebenarnya hari ini pertama kalinya saya cod-an sebagai pihak penjual bukan pembeli. Ditemani oleh mawar, saya melesat ke ratu plaza secepat angin nyiur....

karena yang saya jual adalah tiket konser rock terkemuka, gaya sms sang pembeli yg agak nyeleneh, komen di thread "ini udah ane reserved gan", dan sedikit hasil stalker di ID kaskusnya, maka saya menyimpulkan sang pembeli adalah anak gaul nan trendi yg agak alay. yak begitulah saya menarik kesimpulan.

menit demi menit, saya dan mawar menunggu, saya sms kalo gw pake baju kembang2, dan akhirnya sang pembeli menghampiri...

jeng jeng jeng... seketika ia mengeluarkan kata-kata, seketika itu pula kesimpulan saya runtuh. ternyata dia orang kantoran, chinese *mulai main ras lagi kaan*, wajah ala otaku, senyum2 ramah seperti bocah, ningrat dan gaya berbicara yang sangat sopan. yang bikin saya dan mawar terkaget2 adalah setelah transaksi, dia menyalami kami dengan menunduk ala orang jepang. sungguh sangat sopan.

tertawa, terkagum-kagum, dan takjub. itu reaksi kami setelah transaksi. statement2 dan pertanyaan2 aneh mulai muncul diotak dari "yah mungkin gw dikira ibu2 pengajian makanya dia begitu", sampe "gimana dia ya pas interview kerja". hahaha. yang jelas saya mulai menarik kesimpulan lagi bahwa anak2 k*sk*s tidak bisa dibedakan mana yg ningrat dan alay karena gaya berbicara mereka di forum hampir sama semua. mungkin karena istilah2 yang digunakan sama.

gaya berbicara tulisan memang bisa menimbulkan berbagai persepsi, tergantung bagaimana cara kita membacanya dan bagaimana otak kita berspekulasi karenanya. itu hal remeh tetapi terkadang bisa terjadi yg namanya salah mengartikan. seperti ketika saya mengucapkan ultah ke teman melalui jejaring sosial, gw menulis "mar mar mar" (dibaca dengan semangat seperti memanggil orang dari kejauhan), tetapi temen saya membacanya "maaar maaar maar" (dengan gaya mesra dan centil). oleh karena itu, jika berbicara melalui tulisan baik di sms, forum, milis, yang masyarakatnya tidak terlalu kita kenal, berbahasalah yang baik dan tidak rancu. terutama untuk laki-laki pesan saya berhati-hatilah. wanita bisa salah mengartikan bahasa biasamu menjadi tidak biasa.

nah apa hubungannya dengan keliling jakarta? hahaha

jadi, abis cod-an si mawar kebelet pengen makan beard papa, dan karena naek motor dan gak ngerti harus muter dimana, jadinya nyasar deh. akhirnya kebeli juga sih beard papa-nya tapi karena pulangnya sotoy banget, dan mengandalkan feeling untuk belok kanan atau kiri. akhirnya sampe tanah abang, kampung melayu, tebet, jatinegara, cawang, kalibata kita sambrangin semua.

hari yang melelahkan sekaligus menyenangkan :D

Kamis, 07 Juli 2011

29 dan 30 Juni 2011

Di hari ulang tahun yang ke 21, saya mendapatkan unsurprised birthday party dari fia dan desy. saking krik-kriknya malah jadi geli sendiri. jari si fia sampe kepanasan gara2 lilin udah meleleh, dan gw sengaja mengulur2 waktu karena tidak sengaja membaca sms fia ke ina (adik). tetapii,,, namanya bukan tante-tante kalo mereka gak bisa bikin gw ketawa terus. kenapa kenapa? soalnya gw dikasih buku judulnya "doa dan amalan agar mendapatkan jodoh idaman", tapi isinya lebih seperti "amalan-amalan buat jadi member SM Entertainment". bagaimana membuat badan menjadi bercahaya, suara menjadi bening, meminumkan air ke target. haha


dan besoknya, 30 Juni, gak ada rencana mau traktir temen2 tekim sih, tapi karena ingin membuat momen di akhir2 kuliah, akhirnya jadi juga makan-makan di pizza hut nyooo :D. dikasih kado balon Holle Kitty, tempat HP (karena hp gw sering di umpetin sama anak2 jail), dan kaos kaki bebek dari temen2. terima kasih semuaaa....saya sangat beruntung berada diangkatan yang super hangat di tekim 07 :D

The thing that i can't imagine

nyari makan sendiri, sering makan di mall sendiri, ngisi bensin sendiri, parkir sendiri, nonton sendiri, ganti oli sendiri, servis motor sendiri, ke toko buku sendiri, ngerjain PR sendiri, penelitian sendiri, pake kunci inggris sendiri, lepas baut sendiri, tiba2 berenti dipinggir jalan buat jajan juga sendiri, kemana-mana sendiri.

tidak bisa membayangkan kalau setengah dien ini sudah menjadi penuh akan jadi seperti apa hidup saya ini. hahahaha.

Rute

setiap segmen dari suatu tempat, bisa menimbulkan cerita. setiap part dalam waktu anda bisa memberikan hikmah. setiap melewati rute yang sama untuk pergi kekampus, pasti ada segmen berulang yang manis untuk dihayati. segmen yang sama tiap harinya, warung hamster selalu buka jam 9, anak2 SD selalu jajan telor-teloran, ibu-ibu ngerumpi setiap sore dengan perkumpulan yang sama, dan masih banyak part lainnya. sama halnya seperti pergi kekantor dengan kereta pada jam yang sama tiap harinya, pasti akan bertemu pula dengan orang yang sama tiap harinya, begitu juga dengan saya. setiap melewati rute yang berbeda dari biasanya, pati ada segmen lain yang tentu tak kalah manis. hanya pemandangan biasa, pertokoan dan mobil. namun, jika dihayati pasti ada sesuatu yang bisa diambil hikmahnya, apalah itu. tergantung persepsi tiap individu.

hal-hal kecil yang setiap hari saya lewati, baik rute biasa atau rute berbeda, mempunyai satu kesamaan. membuat saya lebih merasa beryukur, dan kecil. bisa membuat saya tiba-tiba menangis disaat ada permasalahan, dan menjadi jawaban dari permasalahan tersebut. tidak perlu kata, hanya gambar bergerak dan itu semua mengingatkan saya dengan ayat yang pernah dipaksa untuk menghapal di SMA

"Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan?"

It's a long long journey

WHY? why I made this blog huh?

When i made this blog, the first thing come to my mind is that i hope it can documentated my special moment in my life. I dont care if people read it or not, and get the benefit from it or not. i dont care. it just for me.

it's been a long time since my last post on november last year. I read it again yeterday. and wow, i even didn't realize that i wrote that post. it made me smile and remember some moment. so i think, this blog have benefit for me, and already achieved the purpose why i made it.

since my last post until now. there so many moment that i can't write it because a thing called skripsi. so i want to write again and remember some moment in last seven month. but now, i want that my blog can give benefit to other, so sometime i want to write my idea about something. maybe, let' see it and prove it.

note : argggghhhh inggris saya kacauu