Senin, 31 Desember 2012

Happy Birthday to Me, 2 Years Ago


Baru ngeh, ini gak pernah di post disini :). Thankies buat tante-tante super hodong yang ampe sekarang masih hodong juga. Btw, udah 2 tahun tapi johannya masih nyasar juga. Dia yang gak bawa peta, masih nyangsang atau gw yang tidak memberikan "Plang" yang jelas didepan rumah? 

Selasa, 25 Desember 2012

Sweet Escape to Yogyakarta

Jogjakarta, kota yang selalu saya rindukan dan favoritkan. Akhirnya kita bertemu sapa kembali di liburan yang serba dadakan dan mepet ini.

Pergi berdua dengan teman super sinis saya Desi, liburan ini benar-benar meninggalkan kesan yang sangat mendalam. Dengan menumpangi kereta Gaya Baru Malam, kita meluncur menuju Jogjakarta. Ini pertama kalinya kita menaiki gerbong kereta ekonomi AC. Kirain kayak apa ACnya, tau-taunya AC rumahan yang dipasang di gerbong. 


Kamis, 15 November 2012 jam 9 malam, kita sampai distasiun lempuyangan dan langsung cao menuju Hotel Puspita di Jalan Mayjen Sutoyo. Beruntung banget kita masih dapat hotel, berhubung long weekend , semua hotel bisa dipastikan penuh. Terimakasih kepada orang yang mengcancel booking-an nya :D

Jumat pagi, motor sewaan kita sudah sampai didepan hotel. Yup, kita memutuskan menyewa motor selama 3 hari untuk memudahkan  perpindahan. Murah loh, cukup 110ribu untuk 3 hari dengan mendapatkan fasilitas 2 helm dan 1 jas hujan. Plus dianter ke tempat kita. Semua infromasi hotel dan tempat penyewaan bisa dicari di yogyes.com

Jadi, kemana kita pergi di jumat pagi yang indah ini? Ke Pantai dong ah….
Menurut informasi yang sedang hangat di dunia maya, Yogyakarta punya pantai yang indah dan belum banyak dikunjungi didaerah Wonosari. So, kita memutuskan pergi ke pantai Sadranan dengan berbekal google maps. Kata google maps sih 60 KM jauhnya, so langsung aja kita cao menuju Wonosari lewat Gunung Kidul. Ternyata oh ternyata, 60 KM itu adalah hasil garis lurus peta di google, cuih. Akhirnya 2 cewe yang super kece ini bener-bener melewati gunung, lembah, gunung lagi, lembah lagi, baru lah ketemu lautan. Rasanya itu kayak di PHP-in gebetan, gak sampe-sampe2. Tapi rasa cape di PHP-in itu bener-beneer terbayar dan gak terasa sama sekali dengan pemandangan di perjalanan yang super indah dan angin yang menerpa kita disetiap jengkalnya.  Mungkin, kenikmatan tersebut gak akan terlalu terasa jika kita pergi naek mobil, bukan motor. Fyuuuhh. Daaaan ketika melihat lautan dari kejauhan, kita udah kayak orang yang gak pernah liat laut 50 tahun. Kebahagiannya udah kayak nemu calon suami. 


Nah, setelah berpuas diri di pantai, kita menuju Jogjakarta kembali. Namun di tengah jalan kita melihat ada Plang “Air Terjun” 10 KM. mumpung udah disini, akhirnya kita "yaudalah" cuman 10 km ini. Eh tau-taunya 10 KM itu adalah petunjuk untuk menemukan “Plang” Selanjutnya yang berisi 7 km lagi. Setelah 7 KM, ada plang lagi bertuliskan 5 KM, dan gak cukup sampai disitu PHP nya karena masih ada plang 3 KM lagi dan 1 KM lagi. Huahahhahaa. Di PHP-in Plang. Daaan ketika sampai disana, yaiya dong itu mah pancuran bukan air terjun. Dan lebih parahnya lagi pulangnya hujan badai. Kita akhirnya numpang di warung sambil ngereportin ibunya minta dibikinin popmie dan kopi. Untungnya si motor sewaan difasilitasi jas hujan yang ada dua kepala itu looh. Kalau kita pake, kayak ular naga panjangnya. Dan selama perjalan jauh itu sudah tidak terhuting topik pembicaraan dan lagu yang kami haturkan. 

Sabtu Pagi, dengan lelah yang masih sedikit tersisa, kita pergi ke Goa pindul. Tidak sejauh Sadranan, tapi yaaa tetap terhitung jauh. Melewati Gunung Kidul kembali. Disini kita benar-benar ketipu sama google Maps. Sebagai pengguna teknologi, kita percaya aja dong dengan si teknologi canggih itu. Tau-taunya kita lewat jalan setapak, sawah, jalan bebatuan, jalan rumah orang, dan disaat kita menemukan jalan yang cukup besar, kita bertemu dengan turis lain berjumlah 8 orang dari UII. Eh tau-taunya mereka juga korban google Maps. Jadi kita-kita ini, kaum-kaum urban korban google Maps. Namun, akhirnya ada bapak-bapak yang berbaik hati mengantarkan kita ke Goa Pindul. Pulangnya akhirnya kita melewati jalan yang benar sodara-sodara.


Objek wisata di sini ternyata bukan Cuma goa Pindul saja, ternyata ada juga jelajah sungai Oyo, dan cave tubing. Kita memilih paket Goa pindul dan jelajah sungai aja seharga 60 ribu. Worth it lah. Goanya bagus dan bisa dengan tenang melihat langit diatas ban. 


Sepulang dari Goa pindul, kita akhirnya memasuki acara utama, alasan kenapa teman saya mau ke Jogja. Mau nonton konser di Langgeng Art Foundation. Penampilan bottlesmoker, Frau, Belkastrelka, dan Seek Six Sick malam itu benar-benar gak bisa bikin move on. Argghhhhh I’ve got a sunshine, I’ve got a sunshine, I’ve got a sunshine in your eyes.

Minggu pagi, saatnya beli oleh-oleh di Marlioboro, beristirahat di hotel, dan kembali ke Jakarta dengan menumpangi Travel. Dan sejak saat itu, kami memutuskan gak akan pernah, GAK AKAN PERNAH, naik mobil ke Jogjakarta lagi.

Minggu, 16 Desember 2012

Surat di Penghujung Tahun

Dalam hitungan hari saja, 2012 akan segera menutup dirinya. Tahun yang meninggalkan kesan yang benar-benar unpredictable.  Di tahun ini kamu mendapatkan banyak hal yang sayang sekali jika tidak dipahat dalam bentuk tulisan. Ditulis supaya kamu tidak lupa akan  “rasanya” dan selalu bersyukur, Ci...


  1.  Kamu dipindahkan ke Cilegon. Di Awal tahun, kamu masih ingat kan ini adalah suatu momen kamu memasuki zona tidak nyaman. Namun, di penghujung tahun kamu sadar bahwa mereka sudah menjadi bagian dari keluargamu setiap hari. Zona tidak nyamanpun sudah berubah menjadi zona nyaman. Yang terpenting, kamu mendapatkan keluarga baru.
  2. Di tahun ini kamu banyak belajar “Melepas” kan ci? Melepas kepergian orang-orang disekitar kamu... ingat kan ci, ada yang datang untuk membuat kamu kuat sebelum mereka meninggalkan kamu pergi sendiri lagi. Allah baik banget kan?
  3. Belajar menjadi pendengar yang baik. Teman kamu yang satu itu benar-benar mengajarkan banyak hal kan mengenai “mendengar” dan “menghargai” Ci ?
  4. Pergi ke Singapura bersama dua teman terbaikmu, di saat Bulan Puasa. Merasakan puasa di negeri orang dan merasakan bagaimana rasanya panik ketinggalan pesawat. Dibalik, kerugian material, kamu punya sesuatu yang lebih berharga, cerita yang akan diceritakan ke anak cucumu nanti Ci..
  5. Ditahun ini, kamu diberi kesempatan sama Allah untuk mengunjungi negeri yang kamu impikan dari dulu, Jepang. Masih gak percaya kan sampai saat ini kalau kamu sudah menginjakkan kakimu di negeri tersebut?
  6. Mendapatkan teman baru yang menarik, yang mengisi hari-hari kamu layaknya obat. 2-3 kali sehari push notification Line muncul di layar hape kamu. Dia Ada saja sudah cukup kan ci?
  7. Om Buncit, Haris, salah satu tempat sampah kamu telah “menemukan” princess charmingnya, bertunangan di tahun ini dan akan menikah tahun depan. Kamu tahu sekali kan bagaimana kisah Haris, dan dengan kisahnya kamu sadar bahwa jodoh itu benar-benar datang disaat yang tepat dan diwaktu yang kamu sebut “magical”. Jadi, jangan gelisah lagi lah soal yang satu itu, Allah sudah menyiapakan yang tepat untuk mu Ci, tinggal berdoa dan berusaha menjadi lebih baik saja
  8. Di tahun ini, kamu benar-benar belajar membaca petunjuk-Nya kan ci? Ketika semua petunjuk datang disaat bersamaan, dan kamu harus memutuskan “yap, saya harus mundur”. Di peristiwa ini, kamu belajar bahwa hati tidak pernah bohong kan ci? Tinggal kamu mau mendengarkannya atau tidak. Disini juga kamu belajar, bahwa jangan terlalu percaya dengan yang namanya manusia dan belajar pula yang namanya melepas harapan. Dan ternyata itu mudah kan ci? Hahaha
  9. Di tahun ini, teman-teman terbaik saya banyak yang sedang dikecewakan sama manusia. 7 orang putus dari pacarnya kan ci? Makin sadar kan kalau pacaran itu memang tidak baik?
  10. Belajar nyetir mobil rasanya bagaimana Ci?
Resolusi baru sudah harus dibuat, target-target baru sudah menunggu untuk dicapai. Akan ada banyak momen menarik lain yang menunggu kamu di tahun yang lain. Selamat menikmati :D.

Jumat, 14 Desember 2012

Punggung

How lovely it is…
Jika kamu menemukan seseorang dimana kamu bisa berbicara banyak hal dengannya, membicarakan topik seaneh apapun itu tanpa perlu takut dibilang aneh, dimana kamu bisa menjadi dirimu sendiri…

Seseorang dalam batas ekspektasi.

But it’s hurt…

Ketika kamu tahu, bahwa orang itu ada dan nyata. Dalam bentuk manusia. Bukan khayalan…
Namun sayangnya, dia tidak tergapai.
Mengganggapmu hanya sebatas manusia.

Dan kamupun menyesal telah mengenalnya lebih dari sebatas punggungnya.



Senin, 03 Desember 2012

Menunggu

Sudah lama merasakan yang tidak semenyenangkan saat ini.

Hakone, Jepang

Salah satu tempat tujuan wisata kami di Jepang adalah Hakone. Kota yang bisa diibaratkan “Puncak” nya Jepang karena dinginnya (ini mah asal-asalan kita berdua aja hoho). Bedanya gak ada mas-mas yang nawarin Villa disini dan gak ada ropeway di puncak. Rencananya kami akan ada dikota ini selama 2 hari. Namun apadaya, kebodohan kami mengakibatkan rencana tersebut berubah menjadi 1 hari. Dan semesta pun mendukung rencana tersebut.

(Sungai dekat stasiun Hakone Yumoto)

Kami pergi ke Hakone dari stasiun Machida dan membeli Hakone Freepass seharga 4700 yen untuk dua hari. Bisa juga membeli di Shinjuku dengan harga 5000 yen/ 2 hari. Saat membeli Hakone Free Pass kita diberi Buku Panduan yang berisi alternatif-alternatif rute wisata yang bisa dilakukan, beserta tempat-tempat mana saja yang bisa mendapatkan diskon jika menunjukan Free Pass tersebut. Dengan Hakone Freepass kita bisa menaiki sepuasnya Hakone Tozan Train, Hakone Tozan Cablecar, Hakone Ropeway, Hakone Sightseeing Cruise, Odakyu Hakone Highway Bus, Hakone Tozan Bus, dan Numazu Tozan Tokai Bus.

Dari Machida, kita naik kereta odakyu hingga Odawara, lalu melanjutkan dengan kereta Hakone-Tozan line ke Stasiun Hakone Yumoto. Pemandangan berbeda terjadi di kereta menuju hakone ini, yaitu turisnya orang jepang sendiri. Banyak orang Jepang yang bawa koper besar-besar untuk menginap. Memang di Hakone ini banyak terdapat Onsen dan penginapan. Pemandangan selama perjalanan pun indah sekali, banyak melewati bukit-bukit, gunung, sungai dengan jembatan besar seperti dikomik-komik, sawah dan rumah-rumah petakan, bukan apartemen seperti di kota besar.

(Stasiun Hakone Yumoto)
(pemandangan kota Hakone)
(Jembatan Merah)

Setelah sampai di stasiun Hakone Yumoto, kita memilih jalur-jalur wisata seperti ini:

Pertama, kita pergi ke Motohakone-ko yang merupakan Dermaga Sightseeing Cruise dengan menggunakan Bus. Perjalanan dan pemandangannya mirip-mirip lah dengan Gunung Kidul atau Puncak. Banyak penginapan dan hawanya dingin. Bedanya, gak ada tuh yang namanya macet.

(Dermaga Motohakone)

Ketika sampai di Dermaga Motohakone-ko, ternyata Cruise nya baru datang sekitar 30 menit lagi, tetapi karena hujan dan dingin yang menusuk, kita hanya duduk-duduk saja disekitar dermaga sembari melihat-lihat tingkah laku turis lainnya yang kebanyakan orang bule dan india. Setelah 30 menit menunggu akhirnya datanglah si Cruise dengan gagahnya.

(Kapal bajak laut)

 
(yang merah2 itu jinja ditengah hutan)
(Sightseeing Cruise)
Sesampainya di Togendai-ko, kita langsung meluncur ke staisun ropeway untuk naik kereta gantung menuju Sounzan dan berganti kereta gantung di owakudani untuk menuju lembah Owakudani (lembah setan yang terdapat belerang).

(Ropeway)

Dari Sounzan, kita naik Cable car menuju Gora. Jadi si Cable Car ini merupakan kereta 2 gerbong yang ditarik dengan kabel dan miriiing loh relnya.

(Cable car miring)

Dari Gora, kita naik kereta Tozan yang berwarna merah menuju Stasiun Hakone Yumoto untuk selanjutnya pulang ke kediaman tercintah. Keretanya ini terbuat dari kayu loh dan terkesan tua eksotik gitu deh. Selama perjalanan dengan kereta ini masih terdengar bunyi kriiit kriiit gerbong kereta. Unik dech.
(Stasiun Gora)

Perjalanan yang cukup jauh dan melelahkan. Namun benar-benar terbayar dengan pemandangan dan main-main dengan alat moda transportasi yang beragam. Sekali lagi, jepang memang benar-benar memikirkan setiap detail apapun itu. Salut lah. Oh iya, sebenernya kita bisa melihat Gunung Fuji dari 3 titik di hakone, tapi sayangnya kita gak bisa ngeliat karena udah agak sore kesananya.

Begitu sampai di hachioji, kita yang lapar sangat ini langsung narik-narik si Acha buat makan di family Restaurant yang cukup ramai di hachioji. Lain kali akan saya tulis mengenai pengalaman makan di Family Restaurant Jepang deh.