Minggu, 25 April 2010

Antara Definisi, isi Otak dan Perbedaan

isi dua tulisan sebelumnya sedikit serius (baca: CBM dan Iklan). sekarang saya mau mengeluarkan uneg-uneg yang bener-bener serius. saking gak punya kerjaannya sampe akhirnya nulis sesuatu kayak beginian. hahahaha

menurut selo soemardjan "Alay adalah perilaku remaja Indonesia, yang membuat dirinya merasa keren, cantik, hebat diantara yang lain. Hal ini bertentangan dengan sifat Rakyat Indonesia yang sopan, santun, dan ramah. Faktor yang menyebabkan bisa melalui media TV (sinetron), dan musisi dengan dandanan seperti itu." (gak tau saya nih bener definisinya dia apa bukan, dapet dari kaskus).

kata tetangga, alay ituh bisa didefinisikan atau diciri-cirikan dari penulisan huruf yang -bacanya-aja-bisa-bikin-kayang, dari foto yang berlebihan, afiliasi terhadap band apalah, gaya rambut berpakaian atau apalah, dan lain-lain banyak sekali.
tapi saya punya sedikit pendapat lain mengenai alay tersebut. (saking gak ada kerjaannya). hahahaha.

jadi, entah kapan saya sedang mendengarkan beberapa lagu dari seniman asal Indonesia (tidak perlu disebutkan namanya, yang jelas lagu dari album "in medio", "balada Joni dan Susi" dan "skenario masa muda". -ketauan gak niat ngumpetin-) dan saya langsung dibilang, "Ci, lagu lo kok alay-alay semua sih?". sontak gw menunjukkan muka sedikit kesal. namun, gw balas ketika dia sedang mendengarkan salah satu lagu dari grup musik terkenal di Indonesia, langsung saya bilang "lo lagu alay gini didengerin".

ketika sampai dirumah, terus bengong, dan akhirnya mendapatkan sebuah kesimpulan. menurut saya, definisi alay seseorang dengan orang lain berbeda-beda tergantung dari sesuatu yang dia suka, dia anggap itu benar dan sesuai dengan selera orang yang bersangkutan. Ada orang yang bilang Tul!S4N K4y4K 91n1 alay tetapi mungkin bagi orang yang Tul!S4N-nya K4y4K 91n1, kalau nulisnya gak kayak gitu dibilang alay juga. ada yang ngatain "tuh orang rambutnya alay banget deh" tapi mungkin bagi orang yang dikatain alay tersebut juga ngatain orang lain yang rambutnya-gak-kayak-dia alay juga. so, sama kejadiannya seperti saya yang menganggap kalau lagu band itu alay, toh ternyata selera lagu gw juga dibilang alay -yang notabene menurut gw tidak alay sama sekali-. so, sekali lagi definisi tersebut benar-benar tergantung dari persepsi seseorang terhadap sesuatu. Jadi, apa definisi alay menurut kamu??? hahahahaha. yang jelas cuman di Indonesia ada alay. hahaha

*NOTE:
1. tulisan diatas dibuat saat sedang iseng-iseng pas lagi gak ada kerjaan.
2. pendapat tersebut terlalu subjektif.
3. jangan dimasukkan kehati, berbeda pendapat wajar.
4. tulisan diatas cuman uneg-uneg saya saja

Iklan Bisa Asik

Apa saja acara televisi (TV) yang anda tonton hari ini? Jika pertanyaan tersebut dilontarkan kepada Anda mungkin Anda akan dapat menjawabnya dengan cepat. Namun, jika seseorang bertanya kepada Anda, "Iklan apa sajakah yang sudah Anda lihat hari ini?” mungkin hal itu akan membuat Anda mengernyitkan dahi. Jangankan ingat, untuk melihatnya pun mungkin anda segan. Cobalah diingat kembali, kapan Anda mengganti saluran TV? Mungkin jawabannya adalah saat iklan.

Mungkin selama ini Anda berpendapat bahwa iklan bukanlah sesuatu yang menarik sehingga tidak mengapa jika dilewatkan begitu saja. Sebagian masyarakat yang lain bahkan berpikir iklan merupakan hal yang menggangu. Padahal tahukah Anda bahwa untuk membuat sebuah iklan diperlukan biaya yang sangat besar. Sebagai contoh, tarif iklan di televisi nasional per 30
detik sekitar 20-25 juta dan tarif billboard sekitar 500 juta pertahun. Kondisi ini meningkatkan urgensi bagi perusahaan untuk membuat iklan yang kreatif dan berbeda, demi mencapai tujuan komersialnya.

Era globalisasi mempermudah masyarakat dalam memperoleh informasi dari berbagai media. Keadaan ini dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh para produsen iklan dalam memasarkan produk mereka. Ketika media televisi, radio, dan majalah telah dianggap konvensional untuk beriklan, maka bendabenda di sekitar pun bisa menjadi alternatif.

Banyak media lain selain televisi, radio dan majalah yang bisa digunakan untuk membuat iklan yang menarik. Salah satunya adalah dalam iklan “Panasonic Nose Trimmer” yang diproduksi oleh Saatchi & Saatchi Indonesia. Produsen iklan tersebut memanfaatkan media kabel listrik yang ada dijalan raya dipadukan dengan billboard. Jika hanya billboard saja, mungkin masyarakat hanya menganggap iklan tersebut sebagai papan biasa tetapi ketika dipadukan dengan kabel, tentu ini akan menjadi perpaduan yang berbeda. Namun hal itu tidak mengurangi pesan yang ingin disampaikan oleh “Panasonic Nose Trimmer” bahwa keselamatan menjadi hal yang utama dengan filosofi kabel listrik yang sensitif.


Media lain yang bisa digunakan yaitu kendaraan umum. Iklan dengan media ini sudah cukup banyak digunakan di Indonesia khususnya di bis Patas atau bis Antarkota. Iklan dengan media kendaraan umum ini relatif murah dibandingkan dengan billboard dan bisa dilihat oleh masyarakat disepanjang rute kendaraan umum tersebut. Masalahnya adalah seberapa kreatifnya grafiti yang digambar di kendaraan umum tersebut untuk bisa mencuri perhatian masyarakat.

Selain bis, bajaj juga bisa digunakan sebagai media iklan, contohnya adalah iklan kamera digital “Lumix Anti Shake” produksi Saatchi & Saatchi Indonesia. Iklan ini menggunakan filosofi bahwa kamera tersebut tidak akan shake walaupun di bajaj sekalipun. Saatchi & Saatchi Indonesia memilih bajaj dibandingkan taxi dan bus karena filosofi bajaj yang identik dengan istilah “getaran” yang sudah menjadi lelucon umum di masyarakat Indonesia. Filosofi
“getaran” tersebut dianggap mewakili apa yang ingin disampaikan oleh “Lumix anti shake”, kamera digital anti “getaran”.


Selain digunakan di bagian luar kendaraan umum, ada juga produsen yang memasang media iklanya didalam kendaraan umum. Biasanya media iklannya adalah poster atau billboard. Namun ada contoh lain yang menggunakan media yang tidak biasa, yaitu rambut yang digunakan sebagai handle dalam kereta listrik seperti pada iklan Johny Andrean produksi Fortune Indonesia Advertising Agency.

Iklan tersebut merupakan hal yang baru bagi masyarakat Indonesia sehingga menjadikannya perbincangan publik. Hal tersebut melahirkan secondary advertising yaitu iklan dari mulut ke mulut oleh masyarakat. Keterpukauan masyarakat itu ditunjang langsung dengan hasil dari produk yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat sebagai handle kereta listrik.



Selain kendaraan umum, pohon pun bisa menjadi media iklan yang menarik. Bukan sebagai penyangga poster atau spanduk pada umumnya tetapi sebagai objek utama dalam iklan tersebut
seperti pada iklan pelembut kulit “Lux” produksi JWT, Jakarta, Indonesia berikut:

Tujuan dari iklan Lux tersebut adalah ingin menyampaikan kepada wanita Indonesia yang terobsesi dengan style fashion bahwa kulit yang lembut merupakan hal yang mendasar dan terpenting dalam fashion itu sendiri. Di iklan tersebut, pohon disimbolisasikan sebagai kaki yang kering. Sepatu yang sedang trend dipasangakan ke pohon tersebut dengan tujuan ingin menyampaikan bahwa “Even stylish shoes can't make dry legs look good”

Dari beberapa contoh iklan diatas, produsen iklan sebaiknya bisa lebih kreatif dalam memanfaatkan media yang ada untuk meningkatakan minat masyarakat terhadap iklan. Produsen iklan perlu memikirkan bagaimana caranya masyarakat bisa aware terhadap iklan tersebut. Hal lain yang terpenting adalah bagaimana menghasilkan iklan yang bisa memicu kreativitas masyarakat dan tentunya menghibur masyarakat. Selain itu, dengan semakin meningkatnya persaingan kreativitas antara produsen iklan, diharapkan industri iklan tidak akan mati dan terdorong untuk lebih kreatif sehingga kedepannya industri periklanan bukan hanya mengandalkan biaya yang besar saja untuk menghasilkan iklan yang bagus tetapi karena
adanya persaingan kreativitas.

Referensi:
http://adsoftheworld.com

*note:
1. tulisan lama dan benar2 subjektif.
2. editor Bang AB.
3. yang bantuin Qnoy dan desi.


CBM oh CBM

--> --> -->
Gara-gara miris melihat blog yang isinya hanya celotehan tidak penting saja, maka dari itu saya memutuskan untuk membuat tulisan yang sedikit penting *lumayan ada kenaikan*. Hahahaha. Disini saya mau membahas sedikiiiitt mengenai “sesuatu” yang menghantui, membayangi, dan membuat saya ingin kayang di semester ini. Nah? Apa hubungannya CBM sama kayang??. Yup, soalnya penelitian saya berhubungan sekali dengan CBM ini….
So, apa sih CBM itu??
Coalbed methane adalah gas metana yang terkandung dalam batubara yang terperangkap dalam micropore atau pori-pori batubara melalui proses microbial (biogenic) atau panas (thermogenic) selama proses pembentukan batubara. Letaknya yang dalam (500-1500 m) mengakibatkan penambangan batubara sulit dilakukan. Selain itu, kandungan gas metana yang tinggi dapat membahayakan penambangan.
Indonesia memiliki cadangan CBM yang cukup besar untuk dikelola, yaitu sebesar 450 TCF yang tersebar dalam 11 coal basin dengan konsentrasi terbesar terdapat pada cekungan Sumatera Selatan sebesar 183 TCF dan cekungan Barito sebesar 101,6 TCF (Stevens, 2003). Namun, Potensi sumber daya CBM yang besar tersebut hasil produksinya masih dalam estimasi dan belum bisa dimanfaatkan sepenuhnya (Balitbang ESDM, 2005). Bayangkan bila semua reservoir tersebut bisa diproduksi, Indonesia tidak perlu khawatir kekurangan energi. Amerika pun saat ini mengalokasikan 10% kebutuhan energinya dari CBM.
Gas metana batubara terbentuk dengan beberapa tahapan. Selama tahap awal pembentukan batubara, metana biogenic trbentuk dari by-product respirasi bakteri. Bakteri aerobic terlebih dahulu memetabolis oksigen yang tersisa pada sisa-sisa tanaman dan sedimen sekitar. Namun, dalam lingkungan air tawar, produksi gas metana mulai terbentuk setelah oksigen habis (Rice dan Claypool, 1981). Spesies bakteri anaerobic kemudian mengurangi karbondioksida dan menghasilkan gas metana melalui pernapasan anerobik (Rice dan Claypool, 1981). Ketika batubara mencapai temperature sekitar 1220F, dan setelah beberapa lama, gas metana biogenic terbentuk. Pada waktu yang hamper bersamaan, sekitar dua pertiga kelembabannya dikeluarkan dan batubara telah mencapai tingkatan sub-bituminous (Rightmire, 1984).
Setelah batubara telah melebihi temperature 1220F berdasarkan gradient geothermal, proses termogenik mulai membentuk tambahan gas berupa karbondioksida, nitrogen, metana, dan air. Pada tahap ini, sejumlah hidrokarbon atau zat volatile meningkat dan mencapai coal rank bituminous (Rightmire, 1984). Kemudian setelah temperature lebih dari 2100F, produksi gas karbondioksida juga meningkat dengan sedikit penambahan gas metana. Produksi termogenik tidak melebihi produksi karbondioksida pada tingkatan batubaar volatile tinggi hingga mencapai temperature 250oF. pembentukan maksimum gas metana pada batubara bituminous terjadi pada temperature 300 F (Rightmire, 1984).
Berkut keuntungan dan kerugian dari CBM:
-->
Keuntungan CBM
Kerugian CBM
Memberikan jaminan pasokan gas terhadap pasar utama
Memerlukan area yang luas dipermukaan
Memungkinkan cara pengembangan lapangan bertahap
Memerlukan biaya pembangunan dan penanganan air
Produksi yang lama
Bertekanan rendah sehingga memerlukan jumlah sumur-sumur yang banyak
Lokasi berada di sumur-sumur dangkal
Biaya operasi & pengembangan sumur yang lebih tinggi
Berpotensi untuk penyimpanan permanen CO2
Produksi awal yang rendah

-->
-->





-->





















Mikropori batubara dalah tempat pemyimpanan gas metana dalam jumlah besar. Jadi, batubara dapat menyimpan gas jauh lebih banyak dibandingkan pada reservoir konvensional yang terkompresi pada tekanan di bawah 1000 psia. Selain itu, porositas cleat kecil, dan jika terdapat gas, maka hal tersebut tidak signifikan.
Terlihat dari grafik, bahwa pada tahap awal produksi CBM akan mengeluarkan banyak air terlebih dahulu dan menurun seiring dnegan waktu. Lalu Laju gas meningkat dengan waktu kemudian menurun kembali.

Perbandingan Produksi Gas Konvensional dan CBM (Hochheiser, 2003)

Selasa, 20 April 2010

Antara Ponsel, Bahasa Jawa dan Bahasa Sunda

Belakangan ini, bahasa ponsel saya sedang di set berbahasa sunda atau jawa (tergantung mood). saya kurang tahu apakah setting bahasa jawa dan bahasa sunda tersebut ada atau tidak di ponsel-ponsel dengan tipe atau merk lain. lumayanlah, bisa seneng-seneng sekalian belajar bahasa jawa. maklum target saya orang jawa *apa maksudnya ini*. hahaha

Apakah anda tahu dalam bahasa sunda:
Pesan = talatah
inbox = koropak
email = surelek
volume suara = polumeu ngirining
reply = walon
lihat = tempo
dan masih banyak yang laiinnn,,,,,

Kalau menggunakan set ponsel berbahasa jawa sih banyak istilah yang sering didengar, mungkin karena ayah yang orang jawa, jadi sepertinya familiar. Kalau bahasa sunda mungkin tidak familiar jadinya terdengar aneh *padahal tinggal di Jawa Barat*. kalau bahasa Depok, saya ahlinya deh,, hahaha

*kalau ada yang salah mohon dikoreksi.

Antara Musik dan Saya

Lagu favorit saya banyak tapi yang akhir-akhir ini lagi terlalu sering didengarkan di motor baik saat pergi kekampus mapun pulang kekampus ya lagu ini:

Sepasang Kekasih yang Pertama Bercinta di Luar Angkasa

Direntang waktu yang berjejal dan memburai, kau berikan,
sepasang tanganmu terbuka dan membiru, enggan
di gigir yang curam dan dunia yang tertinggal dan membeku
sungguh, peta melesap dan udara yang terbakar jauh.
kita adalah sepasang kekasih yang pertama bercinta di luar angkasa
seperti takkan pernah pulang (yang menghilang) kau membias di udara dan terhempaskan cahaya. Seperti takkan pernah pulang, ketuk langkahmu menarilah di jauh permukaan. Jalan pulang yang menghilang, tertulis dan menghilang, karena kita, sebab kita, telah bercinta di luar angkasa.*

Lagu yang judulnya panjang banget dan agak sedikit provokatif tersebut ada dialbumnya melancholic b1tch yang anamnesis. Lagu ini juga masuk di album starlit carousel-nya frau, dinyanyikan dengan piano bersama ugo (vokalis melbie). Dua-duanya sama-sama bagusnya. Frau memberikan lagunya secara gratis dan bisa di donlot di yes no wave.

*note: kalo ada liriknya yang salah mohon koreksi.

Antara Roti Perancis dan Risol

Akhir-akhir ini, saya sangat suka dengan salah satu pepatah dari jurnal (baca: diary) teman saya sebut saja melati. Pepatah tersebut berbunyi "Suatu saat nanti mungkin saja roti perancis berubah wujud menjadi risol". Anda mengerti maksud pepatah tersebut?? Jika sudah bersikeras berpikir dan tidak menemukan jawabannya, saya hanya mengusulkan marilah anda bergabung dengan perkumpulan arisan tante-tante yang memang sering mengeluarkan quote-quote aneh. *saya yakin anda makin bingung*

Roti perancis kesannya mewah. mahal dan enak. Pasti suka kan?? Hehehe. Tapi suatu saat nanti, mungkin saja roti perancis tersebut rasanya berubah menjadi risol. Hal tersebut mungkin karena terlalu sering dimakan, atau menemukan roti lain yang lebih manis dan menggigit. Atau roti perancis tersebut benar-benar berubah menjadi risol. Dari yang mewah di supermarket (setiap ngeliat pasti mupeng), berubah menjadi dipasar-pun-ada. Bisa juga hal tersebut karena permainan waktu.

Lalu, ada usulan dari salah seorang tante-tante sebut saja mawar, “bagaimana kalau risolnya ditambah sambel, jadi enak kan?” hehehe. Iya juga sih risolnya jadi nikmat tapi tetap saja tidak akan semewah roti perancis.

O iya, penafsiran cerita diatas bisa berbeda-beda loh tiap orang, tergantung bagaimana anda menafsirkannya, itu semua terserah anda yang membaca. ^0^. Jalan pikiran orang memang sesuatu yang sangat-sangat menarik dan unpredictable. Hehehe.

Senin, 19 April 2010

Girls Night Out

-->

Adduhh judul diatas benar-benar mengundang ya, honey?? Hahaha. Malam tersebut merupakan malam yang sayang jika tidak dicelotehkan. Baru satu kali tersebut saya bermalam bersama teman-teman saya tercinta dengan tujuan bukan untuk mebgerjakan tugas tetapi hanya untuk bersenag-senang, menghabiskan malam untuk menghilangkan stress yang berlebihan akibat tuntutan akademik. Sebenarnya malam tersebut memang sudah direncanakan sebelumnya dan bahkan ada panitianya. Hehehe. Malam tersebut terjadi seusai malam apresiasi mahasiswa (MAP) di Teknik. Tujuan saya datang ke acara tersebut memang untuk mendukung nenek dan bang adul yang menjadi nominasi mawapres.

Malam nista tersebut terjadi di kosan maesaroh didaerah kutek. Saya, entin, dan teman-teman saya yatmi, sumarni, atun, maesaroh dan iyem ditraktir 2 pan pizza yang besar oleh juminten. Tidak lupa kami membeli kartu remi, es krim yang memabukkan, dan cemilan-cemilan (cemilannya bihun dan cap cay). Malam itu kami semua “mabuk” es krim dan benar-benar melupakan berbagai penat dan stress. Di malam tersebut terdapat berbagai larangan-larangan seperti tidak boleh menyalakan ponsel, dilarang membicarakan tugas, tidak boleh tidur dan dilarang “macar”.

Yak dan masuklah kami kedalam acara intinya, yaitu truth or truth. Yah permainan BIASA lah itu mah bagi orang-orang. Namun bagi saya, itu tidak biasa ketika kalian benar-benar menceritakan apa yang ditanyakan dengan serius. Menjadi tidak biasa ketika itu bisa menjadi solusi bagi teman anda yang sedang bermasalah. Menjadi tidak biasa ketika kita menjadi tambah mengenal teman kita dengan berbagai permasalahnnya. Menjadi tidak biasa ketika itu menghilangkan sedikit penat. Menjadi tidak biasa ketika kita bisa menjadi keluarag karena itu. really had a quality time with you guys..

*apaan sih nih, celotehannya makin lama makin gak penting* hahahaha


-->